Menulis......
Saya sudah lama terinspirasi untuk menulis setelah membaca tulisan-tulisan para novelis best seller, seperti Andrea Hirata, Ahmad Fuadi, Alberthine, Kang Abik, dll. Sepertinya tangan mereka mudah sekali menekan tuts-tuts keyboard menjadi rangkaian kata-kata penuh makna, inspiratif, memotivasi dan memainkan emosi para pembacanya. Mereka seolah-olah memiliki kemampuan mengetik secepat kilat otaknya mengeluarkan ide-ide dan kata-kata. Ketika membaca karya mereka, serasa menulis itu adalah sesuatu yang enteng (ahh..kayanya nulis itu gampang). Ya... menulis memang gampang, tapi menulis yang seperti apa dulu. Tulisan anak SD juga bisa dibaca, tapi belum tentu memiliki makna yang dalam. Ketika mencoba terjun langsung, kok susah sekali hanya untuk memikirkan dan memilih kata-kata yang pas sebagai awal kalimat. Jangankan untuk masuk percetakan atau disandingkan dengan tulisan-tulisan dari penulis terkenal, bahkan untuk mengunggah ke blog sendiri saja rasanya masih kurang pantas. Alhasil saya mencoba menuangkan apa yang ada di otak, tanpa harus memikirkan kalimat-kalimat saya nantinya layak atau tidak untuk dipublikasikan. Saya ingat dulu Buya Hamka juga menyuruh anak-anaknya menulis apa saja yang sedang dipikirkan, karena kelak akan terbiasa dan tulisan-tulisan yang dihasilkan akan berkualitas.
Nah,
sekarang.... here it is.... inilah tulisan seorang amatiran seperti saya. J
Butuh
keberanian tersendiri, kepercayaan diri yang agak tinggi untuk menulis di blog,
... karena sejauh mata memandang dan sebanyak mata membaca, sedikit banyak
tulisan kita nantinya akan dibaca khalayak ramai (iya kalo rame, kalo ga?? ...
:P ). Tidak semua orang punya pikiran positif dalam menilai seseorang. Saya
punya pengalaman seorang teman yang yaaa... bisa dikatakan lumayan agak sedikit
suka ngeblog (katakan lah Si A). Saya sendiri pernah membaca blognya atas
rekomendasi teman yang lain (si B). B menyuruh saya membaca blog nya si A
setelah beberapa kali “berdiskusi” dengan teman lain yang kata orang kebanyakan
adalah anak pintar (si C) tentang tulisan si A.
B
meminta pendapat saya setelah membaca tulisan si A. Jujur menurut saya memang
tulisan A layaknya tulisan orang yang baru belajar / baru mencoba menulis /
mencoba jadi penulis (saya tidak tau tulisan saya gimana ya...#mendadak deg-degan..hehe
:P.. ). Tapi tidak ada salahnya kan? Toh tidak ada bayi langsung bisa berjalan,
tidak ada anak burung yang langsung bisa terbang dan tidak ada orang yang serta
merta langsung menjadi spektakuler tanpa harus melewati proses belajar terlebih
dahulu. Tapi teman saya si C malah
memberikan pendapat yang sangat ektrim (at least menurut saya) dengan
mengatakan tulisan A adalah tulisan anak SD, ga pantes jadi tulisan seorang
lulusan Universitas terkenal sejagad raya Indonesia. Sebenarnya sih, sah-sah saja
berpendapat sejelek apapun, sepanjang orang yang dibicarakan tidak tau
(jatoh-jatohnya ghibah...hehe), tapi menurut saya alangkah bijaknya seorang
yang memiliki intelektualitas yang tinggi seperti C memberikan kata-kata yang
sedikit lebih sopan dan lebih menyenangkan hati pendengarnya..halah... C sering
menjadikan tulisan A sebagai bulan-bulanan, asumsi saya karena suatu kisah yang
masih melekat di pikiran C (walaupun redaksi saya agak sedikit lebay, tapi bisa
dikatakan mendekati benar... :P..). Saya
sebenarnya juga ga terlalu heran kalo C berpendapat seperti itu, (bawaan kali
ya.. hehe..), karena saya juga tidak mengenal C secara lebih dekat. Saya
mengenal banyak orang pintar & cerdas lain di luar sana yang memang
menunjukkan sisi intelektualitas mereka dari bersikap dan berbicara, namun
tetap low profile. Tidak kasar dan seenaknya.
Yaa...
itulah maksud saya di awal, kenapa butuh keberanian untuk meng-upload tulisan
di blog dan mempersiapkan mental untuk suatu pendapat yang tidak mengenakkan
hati... Ahh.. terlepas dari itu semua, yang penting silakan melakukan hal yang
disukai sepanjang itu tidak merugikan orang lain. Silakan saja orang lain
matanya sakit setelah baca tulisan kita (salah sendiri kenapa baca... :P.. ),
silakan saja orang lain mau berkata apa, yang penting happy. Tutup mata, tutup
telinga untuk pengacau mood, tapi buka hati untuk seseorang yang kita
inginkan.. (lhohh..ga nyambung.. :P ).. Jangan tutup telinga untuk kritikan
membangun.
Akhir
kata saya ucapkan, Selamat menulis pemirsaaah.... Sampai jumpa di blog yang
sama... J.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar